Kamis, 06 Juni 2013

BERAGAM FUNGSI KLOROFIL

Alfalfa kaya akan berbagai zat gizi. Kandungan klorofilnya sangat tinggi, sehingga tumbuhan yang banyak dimanfaatkan daunnya ini dipercaya bisa menyembuhkan bermacam penyakit, mulai dari perut kembung sampai kanker.
Klorofil berperan dalam proses fotosintesis pada tumbuh-tumbuhan. Fotosintesis adalah proses menyerap dan menggunakan energi sinar matahari, untuk mengubah karbondioksida dan air jadi karbohidrat dan oksigen.

Klorofil memiliki manfaat sangat banyak, khususnya bagi tubuh manusia, terutama jika dikonsumsi dalam dosis tepat.

1. Pembersih
Klorofil bermanfaat sebagai desinfektan dan antibiotik selama perang dunia, sebelum morfin ditemukan. Sampai kini klorofil digunakan untuk program pembersih kotoran. Klorofil mendorong proses detoksifikasi, membersihkan jaringan tubuh beserta bakteri dan parasit yang ada dalam jaringan sakit. Klorofil mengeluarkan racun kimia sintetis, seperti boraks dan formalin. Kerjanya seperti memandikan bagian dalam tubuh kita.

Molekul klorofil punya ekor hidrofobik yang masuk ke dalam hidrokarbon dinding sel tubuh dan menariknya keluar, seperti sabun melepaskan minyak dari tangan. Termasuk golongan hidrokarbon adalah pestisida, narkotika, flavor makanan, dan lain-lain.

Hati membongkar senyawa kimia sintetis tersebut, mengeluarkannya dari aliran darah. Klorofil membantu kerja hati, sehingga tidak bekerja terlalu berat.

2. Penguat Otak Alami
Kadar asam nukleat dan asam amino pada klorofil dapat memenuhi kebutuhan otak akan protein, terutama neuropeptida (bagian otak yang mengolah pikiran dan emosi positif).

3. Pemberi Energi
Klorofil mampu mensintesis oksigen dan karbohidrat, sehingga dapat dijadikan sumber energi.

4. Pembentuk Sel Darah Merah
Klorofil adalah pembuat sel darah merah tercepat. Klorofil memiliki kemiripan struktur dengan hemoglobin dalam darah manusia, hanya atom sentral Fe2+ pada hemoglobin diganti dengan Mg2+ pada klorofil. Kemiripan struktur dan fungsi antara klorofil dan hemoglobin menjadikan klorofil dapat digunakan sebagai zat antianemia.

5. Membantu Imunitas
Klorofil merangsang produksi sel darah putih yang bertugas melawan serangan mikroorganisme penyebab penyakit dan memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan pasokan antitumor, antikuman, dan sebagainya, untuk menghambat pertumbuhan bakteri, infeksi jamur, dan luka di saluran pencernaan. Antibakteri juga dapat mengatasi bau mulut, bau badan, serta mencegah. kerusakan gigi dan gusi.

Penghancur Radikal Bebas

Daun alfalfa merupakan salah satu sumber klorofil, empat kali lebih tinggi daripada sayuran biasa. Telah banyak dilakukan kajian ilmiah tentang khasiat klorofil, di antaranya sebagai pembersih dalam tubuh, pembentuk sel darah, pengatur keseimbangan asambasa tubuh, peningkat daya tahan, serta pengganti sel yang rusak.

Klorofil dari alfalfa umumnya tersedia dalam bentuk ekstrak dan dijadikan suplemen. Sebagai obat, klorofil digunakan dalam pencegahan ataupun pengobatan berbagai jenis penyakit seperti kanker, radang, anemia, konstipasi, antibakteri, dan lain-lain.

Alfalfa mengandung lebih dari seratus komponen bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Salah satu komponen paling dominan adalah saponin glukosida. Komponen saponin pada alfalfa mencapai 2-3 persen. Penelitian pada hewan percobaan menunjukkan saponin dapat membantu menurunkan kadar kolesterol darah.

Klorofil merupakan zat hijau daun (pigmen hijau) yang terdapat pada semua makhluk hidup yang melakukan fotosintesis. Klorofil termasuk zat yang sudah ribuan tahun akrab dengan sel-sel tubuh manusia. Zat yang berwarna hijau atau hijau kebiruan ini merupakan sel hidup pertama yang tumbuh di atas muka bumi, yaitu dalam bentuk lumut (blue-green algae).

Lumut tersebut telah tumbuh sekitar tiga setengah miliar tahun lalu, sedangkan sel-sel organisme lainnya baru muncul sekitar 650 juta tahun lalu. Meski begitu, sampai saat ini, bagaimana proses terbentuknya klorofil di dalam struktur tumbuh-tumbuhan masih merupakan misteri.

Sejak-lama klorofil dipercaya memiliki khasiat untuk panjang umur. Berbagai penelitian masa kini sudah membuktikan bahwa mereka yang lebih banyak mengonsumsi makanan tinggi klorofil memiliki kualitas kesehatan yang lebih baik. Klorofil memiliki hampir semua zat gizi yang diperlukan tubuh dalam komposisi seimbang. Klorofil juga kaya zat antiperadangan, antibakteri, antiparasit, dan zat-zat berkhasiat obat lainnya.

Klorofil telah diteliti memiliki aktivitas biologis, yaitu sebagai antioksidan dan antikanker. Klorofil dan beberapa senyawa turunannya pada awalnya dianggap sebagai prooksidan, yaitu zat yang dapat memicu terjadinya oksidasi di dalam tubuh yang menghasilkan radikal bebas. Dalam perkembangannya, klorofil justru berperan sebagai antioksidan atau penghancur radikal bebas, terutama jika dikonsumsi pada jumlah tertentu.

Oleh:
Prof. DR. Made Astawan
Ahli Teknologi Pangan dan Gizi

Sumber: www[dot]alfalfa-indonesia[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar